Quantcast
Channel: Ophi Ziadah
Viewing all articles
Browse latest Browse all 421

Wisata Religi Turki: Masjid Bersejarah dengan Arsitektur Super Indah

$
0
0

Turki merupakan salah satu destinasi wisata yang menjadi alternatif bagi para pelancong yang melakukan wisata religi. Sebenarnya Turki memiliki pilihan wisata yang sangat lengkap dan variatif. Namun sejarah Turki yang lekat dengan masa keemasan Islam di masa lalu dan meninggalkan banyak jejak sejarah memang membuatnya menjadi tujuan yang patut dipertimbangkan sebagai destinasi wisata religi.

Biasanya Travel yang menawarkan wisata ibadah umroh sering menawarkan paket wisata religi ke beberapa negara lain sebagai bundling. Salah satu rasanya paling banyak peminatnya adalah Turki. Saya sendiri pertama kali ke Tukri pada Desember 2017 sebagai rangkaian dari perjalanan umroh saya dan suami dai akhir 2017 dan awal 2018. Iya, sempat menjalani tahun baru 2018 di Makkah. 

Baca: Tips Mempersiapkan Umroh di Musim Dingin

Well, gak gimana-gimana ya karena di sana gak ada perayaan apa-apa. Malahan waktu itu musim umroh yang amat sangat ramai pengunjung sehingga mereka menyebutnya sebagai Umrah Kubro. Saking padatnya peziarah yang umroh di bulan-bula tersebut. Musimnya juga ramah jadi memang banyak yang memilih waktu ini untuk wisata religi sekaligus umroh.

Back to lap top! Beberapa Masjid yang saya kunjungi selama di Turki baik yang ada di Kota Istanbul maupun yang ada di Kota Bursa. Jika waktunya pas kami sempatkan sholat berjamaah, namun jikapun waktunya tidak pas kami sempatkan untuk sholat tahiyyatul masjid atau sunnah lain yang waktunya pas misalnya kami sempatkan dhuha saat di Ulucami Bursa.

Negeri seribu menara, demikian Turki sering disebut. Mungkin karena banyaknya masjid dengan menara-menara tinggi yang menjulan dengan indah di tengah pemukiman, kota, dan lansekap negeri yang berbukit-bukit itu. Ada beberapa Masjid yang menjadi tujuan wisata religi saya di akhir tahun 2017. 

Baca  Juga: Melangitkan Rindu menjadi Tamu di RumahMu

Hagia Sophia atau Aya Sofia

Sayangnya Aya Sofia atau Hagia Sophia belum dibuka menjadi Masjid pada waktu itu, Jadi masih merupakan musium. Pun kami gak bisa masuk karena sedang renovasi.  Pada 2018 saya juga sempatkan berpoto karena musium sudah tutup saat saya tiba di sana. Jadi kalau sekarang pasti salah satu tujuan wisata religi yang wajib dikunjungi adalah Hagia Sophia.



Hagia Sophia, terkenal karena kubahnya yang besar, dan dianggap sebagai lambang arsitektur Bizantium. Meskipun dibangun pada tahun 360 sebagai katedral Patriarkal Yunani di Konstantinopel, pada tahun 1453 diubah menjadi masjid setelah Konstatinopel ditaklukan oleh kekaisaran ottoman. Pengalihan ini juga sebagai rasa syukur Muhammad Al-Fatih (Mehmed II). Selama hampir seribu tahun, Hagia Sophia merupakan katedral terbesar di dunia.


Bangunan saat ini (yang ketiga menempati situs) pada awalnya dibangun sebagai gereja sekitar tahun 532 atas perintah Kaisar Justinian. Ini dirancang oleh ilmuwan Yunani Isidore dari Miletus, seorang fisikawan, dan Anthemius dari Tralles, seorang matematikawan. Nilai artistik yang luar biasa adalah interiornya yang didekorasi dengan mosaik yang indah dan pilar marmer. Hagia Sophia merupakan warisan dari beberapa agama sehingga sempat berganti-ganti fungsi mulai dari gereja, museum dan kini beralih kembali sebagai masjid.

Baca juga: One day Istanbul Short Trip 

Blue Mosque atau Masjid Sultan Ahmed 

Masjid ini didirikan tahun 1616 dirancang oleh Sedefkar Mehmed Aga atas perintah Sultan Ahmed I yang terinspirasi oleh Guru Mimar Sinan. Sang master menunjukkan kepada Sultan sebuah bangunan rumit bergaya Timur Tengah dan Romawi. Masjid ini terdiri dari 9 kubah yang terdiri dari 1 kubah utama dan 8 kubah pendukung. Selain itu 6 menara tinggi nan menjulang menjadi penanda dari  Blue Mosque yang merupakan masjid yang bisa dikatakan paling populer di Turki. 

Saya sempat ikut sholat berjamaah saat berkunjung ke sini. Bulan Desember cuaca cukup dingin dan tengah banyak hujan atau shower. Mengantri untuk wudhu dan mendapati air membuat kita seperti hendak membeku gak menyurutkan saya untuk bisa ikutan sholat berjamaah waktu itu. Sayangnya suasana agak crowded, bahkan sepanjang waktu sholat pengunjung/wisatawan yang tidak ikut sholat banyak yang keluar masuk dan memotret suasana. Kabarnya belakangan khusus untuk waktu sholat, Masjid ditutup untuk wisatawan umum, kecuali yang memang hendak sholat. Nah kalau seperti ini mungkin jadi lebih tertib ya.



Karena letaknya cukup strategis di pusat kota Istanbul yakni di Sultan Ahmed Square dan kebetulan hotel tempat menginap tidak jauh dari sana, kami sempat ke sini lagi untuk sekedar mengambil gambar. Di Bulan Maret 2018 saya juga mampir lagi ke sini dan pemandangan di luar Masjid jauh lebih indah dari kunjungan saya sebelumnya karena tengah musim semi di mana taman di depan Masjid dipenuhi bunga tulip yang cantik bermekaran.







Grand Mosque Bursa atau Masjid Ulu Cami Bursa




Selain di Istanbul, Grand Mosque atau Masjid Ulu Camii atau Masjid Agung Kota Bursa merupakan Masjid yang saya kunjungi dan sempatkan sholat dhuha di sana. Kebetulan saya ada sesi menginap satu malam di salah satu hotel di Bursa. Ulu memiliki arti sebagai Besar atau Agung dalam bahasa Arab, sementara itu Camii memiliki arti sebagai Masjid, sehingga Ulu Camii dapat diartikan sebagai masjid Agung.



Masjid Ulu Cami Bursa dengan arsitektur yang kental dengan bangsa Seljuk. Masjid ini didirikan oleh Sultan Bayezid I sektiar tahun 1369 dan selesai dibangun pada tahun 1399. Masjid Ulu Camii ini dibangun oleh seorang arsitek yang bernama Ali Neccar.



Pada 2014, UNESCO memasukkan Masjid Ulu Cami sebagai warisan budaya dunia. Ciri khas dari masjid ini adalah kubahnya yang berjumlah dua puluh. Kubah berderet rapih dalam empat baris, masing-masing deretan terdiri atas lima kubah yang ditopang oleh 12 tiang serta dilengkapi 2 menara yang menjulang tinggi.



Eyüp Sultan Mosque atau Eyüp Sultan Camii


Masjid Eyup Sultan disebut demikian karena di Masjid ini ada makam Ayyub Al-Anshari, sahabat Rasulullah Muhammad SAW yang diyakini meninggal di sana pada tahun 670an. Beliau merupakan bagian dari pengepungan Arab pertama di Konstantinopel yang terjadi pada 674-678. Beliau tidak menyaksikan kebesaran Kekhalifahan Ustmaniyyah di sana namun berwasiat untuk dimakamkan di dekat Tembok Konstantinopel.



Masjid ini merupakan masjid tertua di Turki dan memiliki sejarah panjang. Pembangunannya dilakukan 5 tahun pasca-Konstantinopel takluk oleh kaum Utsmaniyah, yakni pada 1458. Sultan Muhammad Al-Fatih dan Sultan Mehmet merupakan dua nama penting yang berperan dalam penaklukkan Konstantinopel. Setelah itu, nama Konstantinopel berubah menjadi Istanbul.


Masjid dan Maosoleum Eyup dibangun oleh Muhammad Al-Fatih sebagai bentuk penghotmatan kepada sahabat Rosulullah, Ayub Al-Anshari yang gugur dalam perang penaklukan Konstantinopel hampir delapan abad sebelum akhirnya Konstantinopel berhasil ditaklukkan oleh Muhammad Al-Fatih.



Masjid tersebut sempat hancur pada akhir abad ke-18 akibat gempa yang menimpa Turki. Selanjutnya, pada 1798, saat masa pemerintahan Sultan Selim III, masjid kembali dibangun dan kelar pada 1800. Pada 1822, Sultan Mahmud II melanjutkan pekerjaan membangun menara di sisi timur masjid itu.



Masjid Eyup Sultan berlokasi dekat dengan Golden Horn Bay di Dsitrik Eyup. Bangunannya sudah dirancang 1.000 tahun sebelum masjid didirikan. Selain makam Ayyub Al-Ansari, ada barang-barang yang diyakini milik Nabi Muhammad. Masjid ini juga pernah digunakan untuk upacara penobatan sultan-sultan Turki. Tak heran, bagi masyarakat setempat dan bagi umat muslim, masjid ini dianggap sebagai tempat suci di Istanbul.




Saya sempatkan sholat tahiyyatul masjid dan dhuha di sana. Melihat beberapa barang peninggalan Rasul dan berdoa di dekat Makam Sahabat Ayyub Al Ansari. Suasana cerah menyambut saat kami keluar masjid. Pemandangan khas berupa air mancur, deretan toko souvenir, burung-burung, dan kucing-kucing gembul dan sehat menjadi kesan tersendiri mengunjungi Masjid ini.




Masih banyak masjid-masjid yang megah dan indah dan tentu saja memiliki sejarah tersendiri di Turki baik di Istanbul maupun kota lainnya. Masjid-masjid yang sempat saya mampir dan sholatpun memiliki astitektur yang cantik dan indah. Sayangnya beberapa tak saya kenali namanya. Semoga oneday bisa ke Turki lagi bareng. anak-anak dan bisa menyambangi berbagai masjid bersejarah lainnya dan menyempatkan sholat di dalamnya. 

Salam sehat Sahabat Mom of Trio.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 421

Trending Articles