Quantcast
Channel: Ophi Ziadah
Viewing all articles
Browse latest Browse all 420

Cara Jitu Lindungi Rumah dari Bahaya Listrik

$
0
0

Listrik yang mengalir di rumah kita ternyata menyimpan bahaya. Penting sekali untuk tahu cara melindungi rumah dan penghuninya dari bahaya listrik nih.vBayangkan, di rumah saya misalnya daya listrik yang terpasang seluruhnya adalah 3500 Volt Amphere. Sengatan listrik dengan daya 0,5 mA (mili Amphere) hanya menyebabkan kejutan tapi dengan daya 30mA sudah bisa menyebabkan kontraksi otot dan paru-paru, 80 mA dapat menyebabkan jantung berdetak abnormal, bahkan daya 1 Amphere  bisa menyebabkan jantung berhenti. Jadi bayangkan dengan daya 3500 vA, apa yang akan terjadi jika terjadi kebocoran, arus pendek atau korsleting. Aliran istrik 220 vA saja bisa menyebabkan seekor gajah yang tersengat mati. 


Baru tahu? Hmm saya juga nih. Makanya saya senang banget bisa ikutan acara gathering bareng Kumpulan Emak Blogger (KEB) bareng Schneider Sabtu kemarin. Gathering ini dikemas dalam sebuah Talkshow dengan tema "Cara Jitu Lindungi Rumah dari Bahaya Listrik". Wih agak berat ya kedengerannya. Kita, Ibu-ibu syantiik #eh bakalan ngomongin tentang bahaya listrik nih. Talkshownya dikemas secara interaktif deh, maklum audience-nya emak-emak yang pasti jarang mendengar istilah-istilah perlistrikan.

Karena ini penting lho buat kita semua untuk punya dasar pengetahuan tentang hal ini. Urusan listrik di rumah menjadi tanggung jawab kita semua. Bukan apa-apa, karena ada hal penting yang harus kita ketahui untuk melindungi seluruh anggota keluarga dari bahaya listrik yang mengintai.


Pembicaranya Bapak Frankco Nasarino selaku product marketing retail business  dari Schneider dimoderatori oleh Makpon Mira Sahid. Selain diselingi berbagai games seru ada juga lomba live tweet dan IG. Salah satu gamesnya bahkan kita para peserta diminta merakit RCBO ke dalam MCB. Eh apaa sih? Bingung? tenang, saya akan sharing hal-hal yang sederhana dan mudah kita cerna aja kok.  Berikut beberapa hal yang saya catat sebagai cara jitu melindungi rumah kita dari bahaya listrik.


1. Pasang stop kontak di tempat yang aman dan terlindung

Siapa yang memasang stop kontak atau sering kita sebut colokan di rumah di dinding bagian bawah dekat lantai? Alhamdulillah saya enggak sih! Semua stop kontak atau colokan di rumah dipasang agak tinggi sekitar setengah hingga satu meter dari lantai. Tempatnya juga kami posisikan di tempat yang relatif aman, misalnya di pojok ruangan atau belakang pintu.

Biasanya untuk alasan estetika, stop kontak dipasang dekat lantai agar kabel-kabel yang terpasang tidak menjalar ke sana kemari. Padahal posisi ini justru tidak aman terutama jika kita memiliki anak kecil atau bayi. Posisinya yang menarik perhatian sekaligus mudah diraih bisa berpotensi menggugah mereka untuk menyentuh atau memainkannya. Untuk anak sudah lebih besar kita bisa ingatkan bahayanya. Bayi yang baru bisa merangkak misalnya kan tidak mungkin kita beritahu. Kita harus mengawasi mereka secara ketat. Hmm riskan kan ya?

2. Jangan pasang banyak sambungan T atau terminal  untuk satu stop kontak.

Nah kebiasaan selanjutnya yang juga berbahaya adalah memasang beberan sambungan T atau colokan atau panjangan pada satu stop kontak. Hmm jadi satu stop kontak disambungan dengan beberapa terminal. Kabel listrik yang berada berdekatan sangat riskan menimbulkan arus pendek (short circuit) atau biasa disebut konsletting. Daya listrik yang mengalir pada beberapa sambungan/terminal yang dipasang pada satu stop kontak sangat mungkin menimbulkan percikan api akibat konstletting. Ini bisa memicu terjadinya kebakaran dan juga kesetrum.

3. Lengkapi rumah dengan perangkat wajib pengaman listrik.

Seebelumnya kita perlu mengetahui dan mengenal instalsi yang harus terpasang di rumah kita guna melindungi kita dari bahaya listrik. Secara umum bahaya listrik ada dua macam. Bahaya dari sengatan listik akibat arus bocor atau bahaya kebakaran akibat korstleting atau arus pendek misalnya. Ada beberapa peralatan pengamaan yang harus kita ketahui:

MCB atau Miniature Circuit Breaker

MCB berfungsi melindungi instalasi listrik yang terpasang di rumah kita jika terjadi pemakaian daya yang berlebihan dan hubungan singkat arus listrik (short circuit/korsleting).  MCB terpasang di kWh meter listrik PLN dan juga di Box MCB. Itu lho yang terpasang di depan rumah kita. Biasanya petugas PLN mencatat penggunan daya listrik kita dengan melihatnya dari kh tersebut.

Kalau ada kelebihan daya yang kita gunakan, biasanya listrik turun lalu anjlok atau jatu atau trip dan aliran listrik putus. Kita sering mendengar bunyi "jepret"dari MCB Box atau kWh. Yang artinya MCBnya turun. Untuk menyalakan kembali kita harus tekan atau posisikan tombolnya ke tempat semula.

Jika MCB gagal berfungsi, maka akan menimbulkan potensi percikan apu dan bisa mengakibatkan kebakaran. Saat dilakuakn perbaikan instalasi listrik di rumah sebaiknay MCB dimatikan. MCB memang berfungsi utama sebagai pengaan arus berlebih atau hubungan singkat.

ELCB atau Earth Leakage Circuit Breaker

ELCB berfungsi melindungi aset dari kebakaran dan melindungi anggota keluarga dari bahaya sengatan listrik ketika terpercik air, bersentuhan langsung dengan stop kontak, atau kabel terkelupas. Berdasarkan persyaeatan umum instalasi listrik (PUIL) guna mencegah mengalirnya arus gangguan melalui badan manusia, hewan peliharaan atau ternak dan sesuatu yang menyebabkan kebakaran, suatu jaringan listrik di rumah harus dipasang alat tambahan berupa ELCB. Penggunaan ELCD harus berdampingan dengan MCB.

RCBO atau Residual Currrent Circuit Breaker with Over Current Protection 

RCBO berfungsi melindungi keluarga dari kebakaran dan korsletting. RCBO merupakan inovasi dari Schneider bentuknya slim sehingga lebih ekonomis dan hemat ruang. Padahal RCBO merupakan gabungan dari fungsi MCB dan ELCB dalam satu alat. Dengan menggunakan RCBO kerusakan jaringan listrik yang terjadi di rumah lebih mudah untuk dideteksi sehingga dapat mencegah bahaya lanjutan. 


RCBO dipasang bersama MCB yang sudah kita pasang di rumah pada kWh meter prabayar atau di MCB Box. Sebagai gabungan dari MCB dan ELCB, RCB menggabungkan 3 fungsi dalam satu alat saja, yakni perlindungan beban lebih, perlindungan hubungan singkat, dan perlindungan arus bocor.

Dimana RCBO sebaiknya dipasang? Sebaiknya RCBO dipada di sirkuit listrik di tempat yang lembab seperti di dapur, kamar mandi, taman, dan kolam renang. RCBO juga sebaiknya dipasang di tempat yang aman jauh dari jangkauan anak-anak. Jika biasanya dalamsatu rumaha hanya memasang satu MCB dengan alasan "saving cost" maka sebaiknya tetap dipasakan juga satu RCBO. RCBO slim produk Schneider ini misalnya hanya dibandro di harga sekitar 200 ribuan. Worth it banget ya dengan fungsinya melindungi dari bahaya listrik di rumah.

4. Pastikan hanya menggunakan peralatan listrik yang asli, berkualitas, dan berstandar SNI.

Untuk fungsi yang sedemikian penting kita tentu harus hati-hati menggunakan peralatan listrik dengan hanya memilih yang asli. Keaslian bisa dilihat salah satunya dari strip kode produksi yang tercetak lebih tebal dari yang asli. salah satu yang pasti juga kita harus pastikan bahwa peralatan tersebut sudah berstandar SNI. Jangan ambil resiko deh.

5. Biarkan orang yang ahli dan bersertifikat yang melakukan.

Meskipun kita sudah tahu dan mengenal tentang peralatan listrik, tapi kita tidak boleh mengutak-atik sendiri semua peralatan tersebut. Mereka yang boleh melakukannya hanyalah orang yang memiliki keahlian dan bersertifikat. 

6. Lakukan cek dan penggantian secara berkala.

Nah ini yang sering kita abaikan. Jika terjadi kecelakaan kecil seperti korsleting dan sejenisnya biasanya baru kita mau mengecek kondisi alat listrik atau kabel-kabel yang ada di rumah. Padahal kita harus rutin mengecek kondisinya. satu lagi jangka waktu ideal melakukan penggantian suatu alat listrik adalah 10 tahun. Hmm cukup lama dan alat yang harus diganti seperti RCBO misalnya masih cukup affordable lah yaa untuk penggunaan 10 tahun.

Naah sudah tahu kan beberapa cara jitu untuk melindungi rumah dari bahaya listrik. Ternyata tidak terlalu sulit yaa. Yang pasti kalau kita masih punya banyak pertanyaan dan ingin mengenal lebih lanjut berbagai produk Schneider bisa menghubungi langsung ke customer care mereka nih. 

Pusat Layanan Pelanggan (Jakarta)
Telepon 1500055 
Fax. (62) (21) 750 4415-16 
Email: customercare.id@schneider-electric.com

Viewing all articles
Browse latest Browse all 420

Trending Articles